Loading...
world-news

INSTITUT PERTANIAN BOGOR - ILMU GIZI


Akreditasi

A

Strata

S1

Perminatan

SAINTEK

Website

http://gizi.fema.ipb.ac.id

Sekilas Tentang ILMU GIZI

SEJARAH

Perintisan pendirian Departemen Gizi Masyarakat sudah dimulai sejak tahun 1963 dengan nama Departemen Ilmu Kesejahteraan Keluarga (IKK). Bahkan sebelum dibentuk departemen, pelajaran-pelajaran tentang Ilmu Kehidupan Keluarga, yang merupakan salah satu unsur dari kegiatan Biro Ektensi, Fakultas Pertanian (Faperta) Universitas Indonesia (UI) telah dijadikan sebagai mata kuliah (m.k).

Seiring berjalannya waktu, terjadi perubahan nama pengelola Ilmu Gizi di IPB. pada tahun 1963 dibentuk Departemen Ilmu Kesejahteraan Keluarga (IKK) di bawah Faperta-UI. Mulai tahun 1968 IPB membina kurikulum baru dengan lama pendidikan 6 tahun. Melalui program ini Departemen IKK menyediakan dua spesialisasi, yaitu: (1) Gizi dan Makanan, dan (2) Kesejahteraan Keluarga. Mulai Tahun Ajaran 1973 IPB membina kurikulum 4 tahun program S1. Dalam program ini Departemen IKK menyediakan bidang keahlian gizi. Lulusan kurikulum ini memperoleh gelar Insinyur (sarjana) Pertanian dalam bidang keahlian gizi.

Pada tahun 1976 berubah menjadi IKKP (Ilmu Kehidupan Keluarga Pertanian). Misi Departemen IKKP pada periode 1978-1985 diarahkan untuk membina satu bidang keahlian yaitu gizi.

Pada tahun 1981 Departemen IKKP berubah menjadi Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga (GMSK). Dengan demikian visi Jurusan GMSK berkembang dari better nutrition for better farming menjadi better nutrition for all and better nutrition for better living.

Program S2 bidang studi Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga (GMSK) mulai dibuka pada tahun 1982, sedangkan program S3 baru mulai dibuka tahun 1994/1995. Pada September 1986 Jurusan GMSK membuka program S0-Diploma-Akta III D III yang bekerja sama dengan Dikmenjur dengan nama Program Studi Gizi Bidang Studi Guru Kejuruan Gizi. Untuk memenuhi kebutuhan tenaga profesional di bidang Usaha Boga yang semakin meningkat pada akhir tahun 1990-an, pada tahun 1998/1999 Jurusan GMSK membuka Program Studi Diploma 3 tahun Manajemen Usaha Boga. Perkembangan masih terus berlanjut, seiring dengan semakin meningkatnya perhatian pemerintah terhadap masalah ketahanan pangan dan dengan dikembangkannya kelembagaan Badan Ketahanan Pangan ditingkat pusat hingga daerah (kabupaten) yang tentu saja membutuhkan tenaga ahli dalam perencanaan manajemen ketahanan pangan, pada tahun 2004 Departemen GMSK mengembangkan Program Magister Manajemen Ketahanan Pangan (MMKP).

Dalam rangka efisiensi manajemen dan fokus pengembangan ilmu, IPB di awal era otonomi melakukan restrukturisasi kelembagaan. Salah satu hasilnya adalah pengembangan kurikulum berbasis mayor dan minor, yang dilanjutkan dengan penataan departemen dan kluster departemen secara partisipatif. Nama Departemen Gizi Masyarakat yang mengampu mayor ilmu gizi diresmikan di IPB pada tanggal 10 Januari 2005. Namun kepengurusan Departemen terbentuk lengkap pada bulan September 2005. Mandat Departemen Gizi Masyarakat adalah pengembangan ilmu gizi manusia (human nutrition) dan aplikasinya di keluarga dan masyarakat (community nutrition) yang mengaitkan pertanian, pangan, gizi dan kesehatan dalam upaya peningkatan kualitas manusia.

LAB

  • Divisi Gizi Dasar

MengemDivisi Gizi Terapanbangkan ilmu-ilmu dasar (basic sciences) yang berkaitan dengan gizi pada tingkat seluler, jaringan, organ dan tubuh untuk mencapai kesehatan optimal.

  • Divisi Gizi Terapan

Pengembangan Ilmu Gizi yang berkaitan dengan kesehatan, kecerdasan, kebugaran dan produktifitas kerja serta aplikasinya pada individu, keluarga dan masyarakat

  • DIVISI MANAJEMEN MAKANAN DAN KESEHATAN LINGKUNGAN

Pengembangan ilmu gizi yang berkaitan dengan pendayagunaan makanan dan kesehatan lingkungan untuk perbaikan gizi dan kesehatan

  • Divisi Kebijakan Pangan dan Gizi

 Konsep Ilmu Gizi mencakup tingkat molekuler, organisme hingga populasi.

  • Divisi ini memiliki fokus di tingkat populasi dengan merangkum berbagai bidang keilmuan, seperti :
  1. epidemiologi, sosiologi, ekonomi, demografi dan
  2. ilmu kebijakan guna pengembangan ilmu gizi dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan dan gizi.

PROGRAM STUDI

S1 – Sarjana Ilmu Gizi

Masalah Gizi, terutama pada anak-anak dan ibu hamil dan menyusui masih terjadi di Indonesia. Oleh karena itu, masih diperlukan usaha keras untuk memperbaiki status gizi masyarakat. Program Studi (PS) S1 Ilmu Gizi diselenggarakan untuk memenuhi kebutuhan akan Ahli Gizi Berkualitas Tinggi yang diharapkan dapat berkontribusi untuk memecahkan masalah terkait gizi dan kesehatan untuk mencapai target Millennium Development Goals (MDGs). PS S1 Ilmu Gizi dikembangkan berdasarkan Kerangka Kurikulum Nasional Indonesia (KKNI) dan Kurikulum Nasional standar untuk Program Sarjana Ilmu Gizi yang dirumuskan oleh Organisasi Profesi Gizi yaitu :

  • Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI),
  • Asosiasi Institusi Pendidikan Tinggi Gizi Indonesia (AIPGI), dan
  • Kolegium Ilmu Gizi Indonesia (KIGI). Sebagai anggota organisasi-organisasi tersebut.

PS S1 Ilmu Gizi berpartisipasi aktif dalam mengembangkan KKNI. PS S1 Ilmu Gizi juga dikembangkan berdasarkan visi-misi IPB. Falsafah Program Sarjana pada PS S1 Ilmu Gizi sesuai dengan Kebijakan Dasar Pendidikan seperti tercantum dalam Keputusan Senat Akademik No. 20/I/KEP/SA/2003 tanggal 7 Mei 2003. Di dalamnya tercantum bahwa proses pembelajaran program sarjana di IPB diharapkan dapat menghasilkan lulusan dengan integritas tinggi, kompeten, independen, toleran, mampu bekerja, dan memiliki rasa tanggung jawab terhadap bangsa dan negara, sementara lulusan PS S1 Ilmu Gizi diharapkan “Memiliki kompetensi untuk mengelola masalah gizi dengan menerapkan ilmu dan teknologi dalam sistem ketahanan pangan dan sistem kesehatan nasional”.

Prodi Lainnya